PEMANFAATAN SOFTWARE BERLISENSI DAN OPENSOURCE DILINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) terjadi demikian cepat, hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya kebutuhan organisasi pemerintahan, perusahaan swasta, dan masyarakat pengguna terhadap piranti lunak (software) dalam menunjang kelancaran aktifitas penyelenggaraan Pemerintahan, produktifitas perusahaan maupun personal, khususnya berkaitan dengan fitur-fitur yang dapat memberikan kemudahan pengguna seperti kecepatan pembuatan dokumen elektronik, perhitungan , database, grafik dan disain mejadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktifitas organisasi.

Pemerintah Kota Tangerang melalui KPDE Kota Tangerang terus berupaya melakukan sosialisasi penggunaan software legal (legalisasi software) dengan kode terbuka (opensource) yang dapat di-unduh secara gratisan maupun software berlisensi atau komersial.


Tentunya pilihan terhadap aplikasi yang akan digunakan sepenuhnya diserahkan kepada pihak pengguna akhir (end user) dalam hal ini Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemerintah Kota Tangerang tidak hanya memberikan himbauan saja, namun melalui KPDE Kota Tangerang sudah mulai menerapkan penggunaan software berlisensi sejak tahun 2006 dan dilanjutkan pada tahun 2008.

Langkah-langkah tersebut dilakukan tidak lain untuk lebih menghargai hak kekayaan intelektual (HAKI) pengembang software dan mendorong tumbuhnya industri piranti lunak di tanah air dengan memberikan kesempatan kepada pengguna akhir untuk mengenal dan memanfaatkan secara maksimal aplikasi berbasis open source dan lisensi melalui pelatihan dan bintek yang diselenggarakan Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD)maupun KPDE Kota Tangerang. Dengan kegiatan pengadaan piranti lunak dan bintek diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pegawai dalam memanfaatkan software sebagai bagian dari sarana kerja dilingkungan Pemerintah Kota Tangerang.

Oleh : Abdul Kholil Kurniawan

Sumber : http://www.tangerangkota.go.id/view.php?mode=71&sort_no=13